Laga
lanjutan kompetisi Divisi I PSSI musim 2011/2012, Rabu (29/02/2012)
sore yang mempertemukan antara tuan rumah Persedikab Kediri kontra
Persenga Nganjuk di Stadon Candabhirawa, Kecamatan Pare, Kabupaten
Kediri diwarnai aksi kericuhan. Selain bentrok fisik antara pemain kedua
kesebelasan, penonton kedua tim juga terlibat perang batu.
Kericuhan berlangsung sepanjang babak kedua. Tercatat ada tiga kali
‘benturan’ fisik. Puncaknya setelah pemain ‘Bledug Kelud’ (Persedikab,
red) Andre Agustina dilanggar di kota terlarang dan wasit Febri
Kurniawan memberi hadiah penalti. Spontan, emosi para pemain lain
tersulut. Adu jotos pun tak terelakkan.
Tidak hanya di dalam
lapangan, pelatih serta official tim Laskar Singo Barong, julukan
Persenga ikut memprotes. Mereka masuk ke lapangan dan mengejar wasit.
Kondisi semakin memanas setelah penonton kedua kesebelasan terlibat
tawuran. Beruntung, aparat keamanan dari Polres Kediri dan Satpol PP
Kabupaten Kediri langsung melerai.
Sementara itu, wasit tidak
bergeming. Dia tetap bersikukuh terhadap keputusannya. Arry Vilanop,
yang dipercaya pelatih Bambang Drajat sebagai algojo berhasil
mengeksekusi penalti dengan baik. Gol yang tercipta pada menit ke-70
merubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Persedikab.
Merasa
diperlakukan tidak adil oleh pengadil lapangan, pasukan Alfiat
memperlihatkan permainan kerasnya. Duel-duel keras terjadi sehingga
menciptakan beberapa kali pelanggaran. Sementara Persedikab justru
berhasil mengembangkan permainannya. Mereka kembali sukses menambah
angka melalui Anjik Wijanarko, lima menit setelahnya.
Bermula
dari tendangan sudut Arry Vinalop, pemain bernomor punggung 10 itu
berhasil menanduknya. Penjaga gawang Persenga Eko Wahyu dipaksa harus
memungut bola yang sudah merobek jalanya. Kedudukan berubah menjadi 2-0
bertahan hingga peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Akan tetapi tidak hanya sampai disitu. Wasit Febi Kurniawan yang meniup
peluit malah dikejar oleh para pemain Persenga serta penonton. Meski
posisi wasit aman diantara para aparat kepolisian, keributan terus
menjalar. Pendukung kedua kesebelasan saling lempar batu dan botol air
minum. Mereka juga bentrok fisik di dalam stadion hingga ke luar
stadion.
Beberapa penonton ada yang terkena lempara batu dan
tonjokan. Polisi berusaha membubarkan kerumunan massa dengan memisah
kedua kubu. Sementara sejumlah penonton perempuan dievakuasi menggunakan
mobil petugas. Akan tetapi, proses pemulangan para suporter Persenga
yang akrab dengan istilah Supermania membutuhkan waktu lama.
Suasana di luar stadion semakin mencekam. Para pendukung tuan rumah
seakan tidak terima. Mereka memblokade jalanan. Sehingga para pendukung
Persenga dievakuasi ke areal parkir. Kemudian petugas ‘mengusir’ para
pendukung tuan rumah yang masih berkerumun di jalan. Usai memastikan
suasana aman, petugas mengawal perjalanan pendukung Persenga ke
Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, dengan kemenangan tersebut,
peluang Persedikab untuk melaju ke babak 16 besar masih terbuka. Saat
ini, mereka sudah mengoleksi 13 poin dan masih menyisakan satu laga.
Sedangkan Persenga tetap lolos dengan jumlah poin 19 dan sembilan laga
yang sudah dijalaninya.
sumber: beritajatim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar